Monday, 7 October 2013

All About Classical (Baroque - Romanticism)

Setelah sekian lama saya tidak menulis resensi novel, kali ini saya ingin menuliskan beberapa fakta dan pendapat saya tentang musik klasik. Mungkin Beethoven atau Mozart telah anda ketahui. Namun tidak sampai di situ saja. Masih banyak lagi komposer klasik kondang dan ratusan komposer yang tidak begitu besar namanya dan dikenang hingga sekarang. Selain itu akan saya jabarkan pula pembabakan musik klasik dalam tiga era. Yaitu era Baroque, klasik, dan romantisme.

Era Baroque (1600-1760)

Pada masa Baroque, musik yang disajikan masih sangat sederhana. Paling umumnya dalam bentuk concerto, quartet, maupun solo. Melodi pada era ini juga masih sangat sederhana. Belum kompleks pada masa-masa setelahnya.

Alat Musik

 Alat musik yang digunakan juga masih sangat sederhana. Di antaranya ialah, beberapa alat musik gesek seperti biola dan cello, lute, harpischord. Namun, Toccata and Fugue karya Johann Sebastian Bach menggunakan organ. Selain itu, Vivaldi juga sering menggunakan recorder dalam karyanya. Belum digunakan alat musik brass seperti terompet, atau tuba dan piano. Berikut saya beri penjelasan mengenai Harpischord dan Lute.

 

Harpischord

Harpischord

Harpischord berbentuk seperti piano, dengan beberapa tuts. Cara bermainnya juga mirip dengan piano, yaitu ditekan. Bunyi yang dihasilkan tidak semerdu suara piano sekarang. Pada "The Four Seasons" karya Vivaldi, harpischord hanya berfungsi sebagai pengiring dan suaranya tidak terdengar begitu keras. Range dari harpischord juga tidak terlalu besar, yaitu hanya 4-5 oktaf dan berkembang sesuai perkembangan musik.

 

Lute

Lute berasal dari bahasa Arab yang berarti kayu. Karena Lute terbuat dari kayu. Dimainkan dengan dipetik, bentuk Lute sendiri juga mirip dengan gitar arab yang sering dimainkan pada pementasan musik gambus. Lute memiliki senar yang jauh lebih banyak ketimbang gitar. Yaitu berkisar dari 12 senar hingga 24 senar.

 

Johann Sebastian Bach

Komponis dan Karyanya yang Terkenal

  • Johann Pachelbel (1653-1706): Canon in D Major
  • Antonio Vivaldi (1678-1741) : The Four Seasons
  • Johann Sebastian Bach (1685-1750) : Toccata and Fugue in D minor BWV 565, Well-tempered Clavier, Cello Suite no. 1
  • Handel (1685-1759) : Ombra Mai Fu

Trivia

  • Vivaldi suka menggunakan suara yang ada di alam dalam komposisi-komposisi yang dibuatnya. Di antaranya seperti suara burung, suara badai dan petir, dan lain-lain.
  • "Champions League Anthem" yang diciptakan oleh Tony Britten pada tahun 1992 terinspirasi oleh lagu lain karangan Handel, "Zadok the Priest"

Klasik (1730-1820)

Melodi dalam musiknya juga semakin rumit dengan berkembangnya alat-alat musik baru seperti fortepiano dan alat-alat musik tiup dari logam (Terompet, tuba, bariton, trombon, dll). Bentuk-bentuk karya mulai beraneka ragam seperti dalam symphony, sonata, atau concerto. Dan lahirlah pula komponis-komponis besar seperti Beethoven dan Mozart.

Alat Musik

 Alat musik yang digunakan berkembang seiring berkembangnya pula teknologi. alat-alat musik semakin kompleks dan suara yang dihasilkan semakin bagus pula. Berikut penjelasan mengenai Fortepiano dan alat musik strings.

 Fortepiano

Fortepiano
Fortepiano merupakan nenek moyang piano. Fortepiano dalam bahasa Italia berarti keras dan lembut. Fortepiano pertama memiliki tuts kromatis berwarna putih. Suara yang dihasilkan mendengung pada bagian bass, "cting" pada bagian tinggi, namun suara oktaf menengah sudah mirip seperti piano sekarang.
Perkembangan jumlah oktaf semakin banyak seiring para musisi yang menulis karyanya dalam range nada yang lebar. Karya musik yang menggunakan fortepiano biasa ditulis dalam bentuk sonata atau piano concerto.
Penerus Fortepiano adalah pianoforte. Pianoforte dalam bahasa Itali berarti lembut dan keras. Warna tutsnya putih-hitam, kebalikan dari warna tuts fortepiano.

Strings

Meskipun alat musik strings sudah dipakai sejak era Baroque, penggunaanny lebih umum pada era klasikal. Alat musik strings menurut pitch (Tinggi rendah nadanya) diantaranya ialah biola, cello, dan contrabass. Ketiganya dimainkan dengan cara digesek.

Franz Schubert

Komponis dan Karyanya yang Terkenal

  • Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791): Eine Kleine Nachtmusik, Symphony no. 40, Piano Sonata no. 11 (Rondo Alla Turca), Opera "The Magic Flute", Requiem K. 626.
  • Ludwig van Beethoven (1770-1827): Symphony no. 5, For Elise, Sonata no. 14 (Moonlight), Symphony no. 9.
  • Franz Schubert (1797-1828): Symphony no. 8 (The unfinished)
  • Gioacchino Rossini (1792-1868): Beberapa opera seperti Barber of Seville dan William Tell.


Trivia

Ludwig van Beethoven
  • Joseph Haydn adalah teman dekat Mozart. Dia juga merupakan guru dari Beethoven. Itulah mengapa karya Beethoven terdengar mirip dengan karya-karya Haydn.
  • Mozart menulis lebih dari 600 karya walaupun wafat dalam usia muda, yaitu 35 tahun.
  • Melodi pada"Twinkle-twinkle Little Star" dibuat oleh Mozart yang berjudul "Ah vous dirai-je, Maman". Beberapa tahun setelahnya, dimasuki syair berbahasa Inggris dan dijadikan lagu anak-anak.
  • Beethoven adalah tunarungu. Pendengarannya semakin memburuk seiring usianya yang semakin tua. Banyak yang berpendapat bahwa hal tersebut disebabkan oleh kebiasaannya mencelupkan kepalanya ke dalam air es atau disebabkan karena bakteri yang ada di telinganya. Inilah yang menyebabkan karya Beethoven terdengar semakin rendah nadanya dan semakin menyedihkan untuk didengar. Namun, setelah ia kehilangan seluruh pendengarannya, karya yang ditulisnya kembali bersuasana gembira, seperti pada Ode to Joy (Symhony no. 9, 4th movement).
  • Salah seorang murid Beethoven bernama Carl Czerny. Ia menulis beberapa etude (kumpulan komposisi untuk pembelajaran). Ia pernah berkata, "Moonlight sonata itu lagu yang sangat menakutkan. Seakan akan ada hantu yang lewat di belakangnya". Mungkin hal ini disebabkan karena saking rendahnya suara yang dihasilkan oleh fortepiano yang digunakan pada masa itu.

Romantisme (1815-1910)

Pada masa ini, musik-musik yang dihasilkan mulai rumit. Banyak komposer besar yang lahir meskipun tidak sebesar Beethoven maupun Mozart. Alat musik yang digunakan juga semakin berkembang meskipun tidak banyak terobosan-terobosan baru.

Alat Musik

Dengan berkembangnya teknologi, suara yang dihasilkan dari tiap alat musik semakin bagus sebagaimana berkembangnya tiap sesuatu pada suatu zaman. Piano yang awalnya memiliki tuts hitam, kini berwarna putih. Tidak hanya warna, bentuk dan suara yang dihasilkan juga lebih indah dari pendahulunya.

Alat-alat musik yang digunakan pada karya-karya musik yang memerlukan beragam alat musik seperti dalam bentuk symphony maupun piano concerto juga semakin beragam. Para komposer memadukan semua alat musik yang ada untuk diolah dan dipadukan menjadi suara-suara yang indah.


Komponis dan Karyanya yang Terkenal

  • Frederic Chopin (1810-1849): Beberapa karya Nocturne (piano solo yang lembut bertemakan malam hari) dan piano concerto.
  • Franz Liszt (1811-1886):  Hungarian Rhapshody, Liebestraume.
  • Johann Strauss II (1825-1899): The Blue Danube
  • Johannes Brahms (1833-1897): Hungarian Dance no. 5
  • George Bizet (1838-1875): Opera Carmen
  • Pyotr Ilyich Tchaikovsky (1840-1893): Ballet The Nutcracker, Swan Lake, 1812 Overture
  • Antonin Dvorak (1841-1904): The New World Symphony

 Trivia

  • Franz Liszt merupakan murid dari Carl Czerny. Sedangkan Czerny sendiri adalah murid dari Beethoven.
  • Johann Strauss sering menggubah karya yang berbentuk Waltz. Itulah mengapa ia disebut sebagai "King of Waltz"
  • 1812 Overture merupakan karya yang sangat kontroversial. 1812 Overture mengisahkan tentang mundurnya pasukan Prancis dari tanah Rusia menuju kampung halamannya di Prancis. Kita dapat mendengar potongan lagu kebangsaan Prancis pada waktu itu, La Marseillase. Ada bagian pada potongan La Marseillase tersebut terdengar, terdengar pula suara ledakan seperti tembakan meriam. Lalu, musik berubah menjadi suara sesuatu yang jatuh dari ketinggian.

Penutup

Kiranya hanya ini dari sekian banyak dan luasnya musik dari berabad silam. Sebenarnya masih banyak yang sebenarnya dapat saya jelaskan tentang musik klasik. Sebab, masih banyak komponis yang belum saya jelaskan. Banyaknya komponis tersebut hampir sama dengan banyaknya musisi terkenal pada zaman sekarang.

Akhir kata, saya mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan kata maupun kekurang jelasan tulisan yang mungkin tidak berkenan di hati para pembaca. Saya berharap penulis dapat memberikan feedback berupa comment pada kolom di bawah. Selamat mendengarkan musik dan tunggu tulisan saya yang selanjutnya. :)

Sunday, 17 March 2013

Resensi Novel: A Study in Scarlet





Judul           : Sherlock Begins: A Study in Scarlet
Penulis        : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah : Zia Anshor 
Penerbit       : Bukune
Terbit           : 1887 (Versi asli)
                       Cetakan I, September 2011 (Versi bahasa Indonesia)
Tebal           : 212 halaman
Inilah petualangan pertama Sherlock Holmes dan Dokter Watson. Berawal dari sebuah apartemen kecil di Baker Street, mereka kedatangan seorang klien untuk mengungkap kasus pembunuhan misterius. Telah ditemukan sosok mayat yang meninggal tak wajar, tanpa ada barang bukti pembunuhan.

Sherlock Holmes dengan sigap mencoba mengurai semuanya. Melacak jejak pelaku, bukti-bukti yang ada di sekitar kejadian, juga motif pembunuhan.  Bagaimana cara sang detektif ulung ini melakukan pekerjaannya? Juga apa reaksi Dokter Watson saat mengikuti Sherlock di kasus pertama ini?

Sinopsis (Spoiler Alert)

  Bermula dari pertemuan pertama Dr. Watson dengan Sherlock Holmes, seorang detektif konsultan. Mereka berdua tinggal di 221B Baker Street London. Petualangan bermula ketika Sherlock Holmes mendapat surat tentang adanya kasus pembunuhan di rumah kosong di Brixton Road dari Inspektur Gregson, polisi dari Scotland Yard. Sherlock dan Watson lalu pergi ke Brixton Road untuk penyelidikan langsung di TKP.

Korban bernama Enoch J. Drebber dari Cleveland. Dia datang bersama Mr. Joseph Stangerson namun ia tak ada di TKP. Namun ada yang aneh dalam kasus ini. tidak ditemui tanda-tanda kekerasan pada korban. Serta dituliskannya kata RACHE dalam darah. Sebuah kasus menarik dan unik merupakan salah satu penyebab Sherlock Holmes menjadi semangat dalam mengungkap kasus. Semakin aneh kasusnya, semakin bagus menurutnya.

Inspektur Gregson dan Lestrade dari Scotland Yard yakin bahwa tulisan Rache tersebut ditulis korban. Korban sebenarnya ingin menulis Rachel. Tapi ajal keburu menjemputnya sehingga ia tak mampu menyelesaikan tulisannya. Tapi setelah Holmes melakukan sendiri penyelidikan, ia mengungkapkan deskripsi pelaku dengan gamblang. Ia juga mengatakan bahwa tidak perlu mencari Rachel karena Rache itu sendiri adalah bahasa Jerman untuk "Balas Dendam". Dan juga ditemukan sebuah cincin saat mayat diangkat karena cincin tersebut terjatuh dari tubuh korban.

Holmes dan Watson lalu meninggalkan TKP. Mereka lalu menuju ke rumah John Rance, polisi yang bertugas pada saat kejadian. Ia mengatakan pada saat sekitar terjadinya pembunuhan, ia bertemu seorang yang mabuk. Holmes meyakini bahwa orang mabuk itulah pelakunya. Ia pura-pura mabuk agar tak dicurigai.

Holmes telah memasang iklan di koran tentang ditemukannya sebuah cincin. Seseorang datang ke Baker Street dan meminta cincin itu kembali. Holmes lalu mengembalikannya dan mengikuti orang itu. Ia naik sebuah kereta kuda. Holmes mengikutinya dengan naik di belakang kereta. Tapi setelah sampai di tujuan orang tersebut menghilang.

Keesokan harinya kasus tersebut bertambah rumit dengan datangnya Lestrade membawa berita tentang terbunuhnya Mr. Stangerson. Tapi bagi Sherlock ini malah merupakan secercah titik cerah pada kasus ini. Terdapat pula tulisaan  RACHE yang ditulis dalam darah. Holmes juga telah menduganya. Di sana ditemukan pula dua buah pil yang mirip. Setelah dicoba, satu pil ternayata berisi racun dan satunya tidak.

Dia telah melakukan pencarian dengan bantuan anak-anak jalanan London. Mereka datang ke 221B Baker Street dan memanggil sebuah kereta bersama kusirnya. Tentu saja Gregson dan Lestrade heran dan mengira Holmes malah akan kabur. Tetapi ternyata, kusir tersebutlah pelakunya.

Sebuah kasus pasti memiliki motif dan permulaan. Permulaan tersebut dibahas pada bagian kedua. Namun bagian ini sengaja tidak saya bahas karena akan terlalu banyak menyangkut alur cerita yang telah dibahas di atas.

Kelebihan


 Buku ini termasuk bagus dalam tampilannya. Kertas cetakannya juga termasuk bagus. Terdapat pula tulisan-tulisan di luar paragraf seperti surat, tabel yang ditulis berbeda dengan paragraf lainnya, membuat buku ini menjadi menarik.

Kekurangan

Saya juga bingung untuk mencari kekurangan. Namun saya harus menuliskannya meskipun hanya satu, yaitu mungkin pembaca sedikit harus berpikir untuk memahami ceritanya secara utuh. Tapi memang itulah ciri khas tulisan Karya Sir Arthur Conan Doyle.

Adaptasi

Namun sebenarnya saya telah "menonton" kisah ini. Mengapa saya sebut menonton? karena saya memang menontonnya (._.v). Ya. Cerita ini juga diangkat ke layar kaca di Serial TV Sherlock tayangan BBC Inggris. ditayangkan dengan judul "A Study in Pink". Tapi bukan berarti saya merelakan uang saya untuk pergi ke London hanya untuk menonton itu. Sebab serialnya sendiri bisa kita dapatkan di Internet dengan mendownloadnya.

Penutup

Semoga cukup membantu bagi anda yang ingin membeli novel. Mohon maaf bila terjadi kesalahan kata. Terima kasih telah membaca blog saya :)