Sunday, 17 March 2013

Resensi Novel: A Study in Scarlet





Judul           : Sherlock Begins: A Study in Scarlet
Penulis        : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah : Zia Anshor 
Penerbit       : Bukune
Terbit           : 1887 (Versi asli)
                       Cetakan I, September 2011 (Versi bahasa Indonesia)
Tebal           : 212 halaman
Inilah petualangan pertama Sherlock Holmes dan Dokter Watson. Berawal dari sebuah apartemen kecil di Baker Street, mereka kedatangan seorang klien untuk mengungkap kasus pembunuhan misterius. Telah ditemukan sosok mayat yang meninggal tak wajar, tanpa ada barang bukti pembunuhan.

Sherlock Holmes dengan sigap mencoba mengurai semuanya. Melacak jejak pelaku, bukti-bukti yang ada di sekitar kejadian, juga motif pembunuhan.  Bagaimana cara sang detektif ulung ini melakukan pekerjaannya? Juga apa reaksi Dokter Watson saat mengikuti Sherlock di kasus pertama ini?

Sinopsis (Spoiler Alert)

  Bermula dari pertemuan pertama Dr. Watson dengan Sherlock Holmes, seorang detektif konsultan. Mereka berdua tinggal di 221B Baker Street London. Petualangan bermula ketika Sherlock Holmes mendapat surat tentang adanya kasus pembunuhan di rumah kosong di Brixton Road dari Inspektur Gregson, polisi dari Scotland Yard. Sherlock dan Watson lalu pergi ke Brixton Road untuk penyelidikan langsung di TKP.

Korban bernama Enoch J. Drebber dari Cleveland. Dia datang bersama Mr. Joseph Stangerson namun ia tak ada di TKP. Namun ada yang aneh dalam kasus ini. tidak ditemui tanda-tanda kekerasan pada korban. Serta dituliskannya kata RACHE dalam darah. Sebuah kasus menarik dan unik merupakan salah satu penyebab Sherlock Holmes menjadi semangat dalam mengungkap kasus. Semakin aneh kasusnya, semakin bagus menurutnya.

Inspektur Gregson dan Lestrade dari Scotland Yard yakin bahwa tulisan Rache tersebut ditulis korban. Korban sebenarnya ingin menulis Rachel. Tapi ajal keburu menjemputnya sehingga ia tak mampu menyelesaikan tulisannya. Tapi setelah Holmes melakukan sendiri penyelidikan, ia mengungkapkan deskripsi pelaku dengan gamblang. Ia juga mengatakan bahwa tidak perlu mencari Rachel karena Rache itu sendiri adalah bahasa Jerman untuk "Balas Dendam". Dan juga ditemukan sebuah cincin saat mayat diangkat karena cincin tersebut terjatuh dari tubuh korban.

Holmes dan Watson lalu meninggalkan TKP. Mereka lalu menuju ke rumah John Rance, polisi yang bertugas pada saat kejadian. Ia mengatakan pada saat sekitar terjadinya pembunuhan, ia bertemu seorang yang mabuk. Holmes meyakini bahwa orang mabuk itulah pelakunya. Ia pura-pura mabuk agar tak dicurigai.

Holmes telah memasang iklan di koran tentang ditemukannya sebuah cincin. Seseorang datang ke Baker Street dan meminta cincin itu kembali. Holmes lalu mengembalikannya dan mengikuti orang itu. Ia naik sebuah kereta kuda. Holmes mengikutinya dengan naik di belakang kereta. Tapi setelah sampai di tujuan orang tersebut menghilang.

Keesokan harinya kasus tersebut bertambah rumit dengan datangnya Lestrade membawa berita tentang terbunuhnya Mr. Stangerson. Tapi bagi Sherlock ini malah merupakan secercah titik cerah pada kasus ini. Terdapat pula tulisaan  RACHE yang ditulis dalam darah. Holmes juga telah menduganya. Di sana ditemukan pula dua buah pil yang mirip. Setelah dicoba, satu pil ternayata berisi racun dan satunya tidak.

Dia telah melakukan pencarian dengan bantuan anak-anak jalanan London. Mereka datang ke 221B Baker Street dan memanggil sebuah kereta bersama kusirnya. Tentu saja Gregson dan Lestrade heran dan mengira Holmes malah akan kabur. Tetapi ternyata, kusir tersebutlah pelakunya.

Sebuah kasus pasti memiliki motif dan permulaan. Permulaan tersebut dibahas pada bagian kedua. Namun bagian ini sengaja tidak saya bahas karena akan terlalu banyak menyangkut alur cerita yang telah dibahas di atas.

Kelebihan


 Buku ini termasuk bagus dalam tampilannya. Kertas cetakannya juga termasuk bagus. Terdapat pula tulisan-tulisan di luar paragraf seperti surat, tabel yang ditulis berbeda dengan paragraf lainnya, membuat buku ini menjadi menarik.

Kekurangan

Saya juga bingung untuk mencari kekurangan. Namun saya harus menuliskannya meskipun hanya satu, yaitu mungkin pembaca sedikit harus berpikir untuk memahami ceritanya secara utuh. Tapi memang itulah ciri khas tulisan Karya Sir Arthur Conan Doyle.

Adaptasi

Namun sebenarnya saya telah "menonton" kisah ini. Mengapa saya sebut menonton? karena saya memang menontonnya (._.v). Ya. Cerita ini juga diangkat ke layar kaca di Serial TV Sherlock tayangan BBC Inggris. ditayangkan dengan judul "A Study in Pink". Tapi bukan berarti saya merelakan uang saya untuk pergi ke London hanya untuk menonton itu. Sebab serialnya sendiri bisa kita dapatkan di Internet dengan mendownloadnya.

Penutup

Semoga cukup membantu bagi anda yang ingin membeli novel. Mohon maaf bila terjadi kesalahan kata. Terima kasih telah membaca blog saya :)

1 comment: